UNIVERSITAS GUNADARMA

KONFLIK

Jumat, 28 Desember 2012




            Pengertian Konflik Dan Definisinya Serta Faktor PenyebabnyaKonflik adalah : Sikap saling mempertahankan diri sekurang-kurangnya diantara dua kelompok, yangmemiliki tujuan dan pandangan berbeda, dalam upaya mencapai satu tujuan sehingga merekaberada dalam posisi oposisi, bukan kerjasama.

            Konflik dapat berupa perselisihan (disagreement),adanya ketegangan (the presence of tension), atau munculnya kesulitan-kesulitan lain di antara duapihak atau lebih. Konflik sering menimbulkan sikap oposisi antara kedua belah pihak, sampai kepadatahap di mana pihak-pihak yang terlibat memandang satu sama lain sebagai penghalang danpengganggu tercapainya kebutuhan dan tujuan masing masing. Penyelesaian efektif dari suatu konflik seringkali menuntut agar faktor-faktor penyebabnya diubah.

Penyebab terjadinya konflik dikelompokkan dalam dua kategori besar:A. Karakteristik Individual1. Nilai sikap dan Kepercayaan (Values, Attitude, and Baliefs) atau Perasaan kita tentang apa yangbenar dan apa yang salah, untuk bertindak positif maupun negatif terhadap suatu kejadian, dapatdengan mudah menjadi sumber terjadinya konflik.

 Kebutuhan dan Kepribadian (Needs and Personality)Konflik muncul karena adanya perbedaan yang sangat besar antara kebutuhan dan kepribadiansetiap orang, yang bahkan dapat berlanjut kepada perseteruan antar pribadi. Sering muncul kasus dimana orang-orang yang memiliki kebutuhan kekuasaan dan prestasi yang tinggi cenderung untuktidak begitu suka bekerjasama dengan orang lain. 

Perbedaan Persepsi (Perseptual Differences)Persepsi dan penilaian dapat menjadi penyebab terjadinya konflik. Misalnya saja, jika kitamenganggap seseorang sebagai ancaman, kita dapat berubah menjadi defensif terhadap orangtersebut.

 Faktor Situasi
 Kesempatan dan Kebutuhan Barinteraksi (Opportunity and Need to Interact)Kemungkinan terjadinya konflik akan sangat kecil jika orang-orang terpisah secara fisik dan jarangberinteraksi. Sejalan dengan meningkatnya assosiasi di antara pihak-pihak yang terlibat, semakin mengikat pula terjadinya konflik.
 Dalam bentuk interaksi yang aktif dan kompleks sepertipengambilan keputusan bersama (joint decision-making), potensi terjadinya koflik bahkan semakin meningkat.

Ketergantungan satu pihak kepada Pihak lain (Dependency of One Party to Another)Dalam kasus seperti ini, jika satu pihak gagal melaksanakan tugasnya, pihak yang lain juga terkenaakibatnya, sehingga konflik lebih sering muncul.3. Perbedaan Status (Status Differences)

Apabila seseorang bertindak dalam cara-cara yang ”arogan” dengan statusnya, konflik dapat muncul.Sebagai contoh, dalam engambilan keputusan, pihak yang berada dalam level atas organisasi merasatidak perlu meminta pendapat para anggota tim yang ada.


0 komentar:

Posting Komentar

 
TERIMA KASIH